Call of Duty : Modern Warfare 2

Awalnya nggak percaya little bro ngasih tau kalo COD 6 dah keluar, aku sebut COD 6 karena COD World at War aku sebut seri kelima - meski sebenernya setelah COD 4 Modern Warfare seri selanjutnya tidak mencantumkan nomer seri... cuman subtitlenya.

Sekedar informasi saja kalau COD Modern Warfare 1, 2 buatan Infinity Ward sedangkan COD World at War buatan Trenyard Studio... semuanya anak perusahaan Activision.

Anyway... kalau nggak mbuktiin sendiri pasti nggak bakalan percaya... makanya hari ini begitu pulang "sekolah" langsung nelpon ke rental langganan buat nanyain... dan dijawabnya... ada... Ok mbak - nanti mbak-nya tak jemput... eh... game-nya tak ambil... hehehe.

Jarak yang 30 kilo dari sekolah sampai Gejayan nggak aku rasain lagi... panas... capek... haus... laper - demi mbaknya eh demi game barunya gak papa deh berkorban dikiiit.

Sampai rental tanpa basa-basi lagi... tanpa nyari-nyari di katalog aku langsung minta COD 6... kena 15 ribu buat 3 keping DVD... gilak gede banget filenya pikirku... lagian yang jaga bilang kalau game ini terbesar kedua setelah GTA 4, yang denger-denger butuh C2Q biar nggak nge-lag meski dah pake vga harga 5 juta sekalipun... serem.

Karena capek sampai rumah aku nggak langsung install, istirahat dulu... nyobainnya nanti agak malem saja... santai... toh kerjaan ngolah nilai dah selesai.
Habis maghrib aku nyalain pc, online bentar ngecek email dari siswa, FB, YM terus install gamenya dan didapet hasil instalasi sebesar ini.

Begitu nyoba 3-5 jam... wuih nggak rugi keluar 15 rebu... gamenya bagus... grafisnya... efeknya... luar biasa... terutama di level yang lokasinya di Brazil buat nangkep penjual senjata... nggak kalah sama Modern Warfare pertama tapi lebih bagus lagi. Dan karena saking detailnya 3-4 kali vga-ku nge-lag meski nggak parah dan sempet sekali hang kembali ke desktop Windows.


Jadi - sekedar saran bagi pengguna VGA jadul... pikir-pikir dulu sebelum nginstall daripada nanti frustasi mainnya... nge-lag mulu lebih baik nggak usah nginstall sekalian.

Tes-nya pake ini :
DFI BloodIron P35T2RL, Intel E5200 2.5 GHz @3.3 GHz, Team Dark 1024 x 2/6400 @8000, HIS 4850 IceQ 4 Turbo, Xigmatek NRP500, Acer CRT AC501 dengan resolusi 1024 x 768 75 Hz, semua detail gambar disetting extra maksimum.


Daaaaannnnn... akhirnya setelah menghabiskan 10~20 jam nyelesaiin termasuk beberapa kali ngulang karena misi-nya gagal... KIA, kesimpulanku buat game ini : game FPS yang recommended dan HARUS dicoba bagi penggemar tembak-tembakan...
dan begitu misi selesai ada bonus "Spesial Ops" di sebelah kiri menu utama yang berisi misi-misi khusus yang sangat menantang... pokoke coba deh nggak bakalan nyesel.


Jadi kira-kira ceritanya seperti ini :

Lima tahun setelah Modern Warfare pertama yang berakhir dengan kematian Imran Zakhaev... bukan menjadikannya seorang penjahat perang - malah menjadikannya seorang pahlawan di Rusia.
Lebih mengecewakan lagi - Vladimir Makarov yang dulunya ajudan Zakhaev membentuk kelompok teroris yang menyerang berbagai kota di Eropa.

Amerika tentu saja tidak tinggal diam - dan menyusun pasukan elit bernama Task Force 141 yang salah satu anggotanya bernama Joseph Allen (Alexei Borodin) yang ditugaskan menyusup dalam rombongan Makarov dalam aksi terorisme mereka. Salah satu aksi tersebut yaitu menembaki seluruh penumpang di bandara internasional Moskow secara membabi-buta seperti screenshot di bawah ini... ck... ck... ck... sadis ya... makanya bagi yang belum 17 th jangan main deh.

catatan : di sini aku nggak ikutan nembak, cuman jalan dibelakang Makarov aja... sampai aku ditembak setelah Makarov masuk mobil... huek... tokoh utamanya mati.


Back to topic... malang bagi Allen, Makarov yang sudah mengetahui penyamarannya membunuhnya sesaat setelah pembantaian di bandara Moskow tersebut. Saat mayat Allen teridentifikasi polisi, Rusia pun marah karena menganggap Amerika berada di balik serangan tak berperikemanusiaan itu.

Militer Rusia-pun melancarkan serangan besar-besaran ke Washington dan beberapa kota di AS. Sementara kita sebagai pemain harus menghentikan invasi Rusia ke Amerika, sekaligus menangkap Makarov yang merupakan dalang semua kekacauan ini.